ALASAN WANITA DIPAKAIKAN CINCIN BERLIAN SAAT BERTUNANGAN
Walaupun bukan sama sekali budaya asli Indonesia, namun banyak pasangan yang menggelar pertunangan setelah wanita itu setuju dipersunting pria. Momen tersebut wanita dipakaikan cincin sebagai pertanda hampir jadi ‘milik orang’ istilahnya.
Namun di Eropa atau Amerika, jarang cincin pertunangan dihiasi berlian berkilauan yang disebut cincin berlian dari cincin pernikahan. Malah cincin itu diwariskan pada anak lelaki untuk dipakaikan pada calon istrinya.
Penasaran mengapa ini dilakukan?? Namun sayangnya, alasan mengapa wanita dipakaikan cincin berlian saat tunangan tidak terlalu romantis bahkan lebih menjurus pada bisnis.
Berbeda dengan di Inggris, saat prosesi pertunangan, pasangan akan memotong sebuah emas atau perak menjadi dua. Lalu akan menyimpan bagian masing-masing. Lalu calon mempelai dan para tamu akan meminum segelas wine untuk meresmikan pertunangan.
Cincin berlian dipakai untuk cincin pertunangan pertama kali oleh Archduke Macimillian dari Austria pada 1477. Awalnya hanya dipakai oleh bangsawan, cincin berlian mulai digunakan orang biasa karena strategi marketing dari DeBerrs di tahun 1930an.
Ditambah lagi di tahun 1940an, seorang copywriter dari agensi iklan N.W. Ayer membuat slogan terkenal , A Diamond is Forever. Sejak saat itu, orang-orang semakin yakin jika cincin berlian pantas dijadikan ‘pusaka’ keluarga, dipakai untuk cincin pertunangan, bahkan sering diwariskan turun-temurun pada anak tertentu.
Namun di Eropa atau Amerika, jarang cincin pertunangan dihiasi berlian berkilauan yang disebut cincin berlian dari cincin pernikahan. Malah cincin itu diwariskan pada anak lelaki untuk dipakaikan pada calon istrinya.
Penasaran mengapa ini dilakukan?? Namun sayangnya, alasan mengapa wanita dipakaikan cincin berlian saat tunangan tidak terlalu romantis bahkan lebih menjurus pada bisnis.
Berbeda dengan di Inggris, saat prosesi pertunangan, pasangan akan memotong sebuah emas atau perak menjadi dua. Lalu akan menyimpan bagian masing-masing. Lalu calon mempelai dan para tamu akan meminum segelas wine untuk meresmikan pertunangan.
Cincin berlian dipakai untuk cincin pertunangan pertama kali oleh Archduke Macimillian dari Austria pada 1477. Awalnya hanya dipakai oleh bangsawan, cincin berlian mulai digunakan orang biasa karena strategi marketing dari DeBerrs di tahun 1930an.
Ditambah lagi di tahun 1940an, seorang copywriter dari agensi iklan N.W. Ayer membuat slogan terkenal , A Diamond is Forever. Sejak saat itu, orang-orang semakin yakin jika cincin berlian pantas dijadikan ‘pusaka’ keluarga, dipakai untuk cincin pertunangan, bahkan sering diwariskan turun-temurun pada anak tertentu.
0 komentar:
Posting Komentar